KENDARI, Kongkritsultra.com- Malam takbiran di Tiworo Tengah yang harusnya penuh takbir malah berubah jadi panas. Semua gara-gara knalpot brong.

Satu motor ngebut, geber-geber, kena tilang. Pemiliknya nggak terima. Balik lagi, makin ramai. Sampai akhirnya, pecah keributan.

Tiga polisi luka-luka. Darah bercecer. Suasana makin kacau. Isu cepat menyebar: ada oknum TNI terlibat.

Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto, dan Kapolda Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, langsung turun tangan. Tegas. Nggak ada ampun buat prajurit yang terbukti salah.

“Kami tidak akan menutup-nutupi,” ujar Danrem. Pesan jelas: kalau ada anggota TNI yang main tangan, siap-siap kena sanksi. Proses hukum jalan terus.

Kapolda Sultra menguatkan pernyataan itu. “Masih penyelidikan. Tapi kalau terbukti, ya harus tanggung jawab,” tegasnya.

Mereka berdua duduk bareng di Polres Muna. Nggak sendiri, ada juga Bupati Muna Barat, La Ode Darwin. Mereka bahas kejadian ini dari awal sampai akhir.

Dua oknum TNI jadi sorotan. Cuti, tapi malah terseret dalam insiden ini. Apakah mereka benar-benar terlibat atau sekadar ada di lokasi? Itu yang sedang digali.

Satu yang pasti, kejadian ini jadi tamparan keras. Hubungan TNI-Polri diuji. Warga menunggu hasil penyelidikan. Semua berharap keadilan, tanpa pandang bulu( Red)