KENDARI, Kongkritsultra,com- Di tengah semangat baru membangun prestasi olahraga daerah, Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sulawesi Tenggara menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Tahun 2025, Sabtu (2/8/2025) di Hotel Sahid Aziza Syariah Kendari. Bukan sekadar rutinitas tahunan, forum ini menjadi titik tolak arah baru pembinaan golf Sultra: lebih inklusif, profesional, dan siap menantang podium Pekan Olahraga Nasional (PON).

Ketua Umum PGI Sultra, Ferri Irawan, S.H., menyampaikan bahwa Rakerprov ini bukan hanya agenda wajib, tapi panggilan konsolidasi untuk menjaga marwah organisasi sekaligus mematangkan strategi menuju lompatan prestasi. Ia menegaskan, “Kalau organisasi ini tidak kita jaga, maka akan stagnan. Maka hari ini adalah momentum kebangkitan bersama.”

Ferri tak sekadar berbicara prosedural. Ia membawa arah yang lebih berani. Salah satunya, target realistis namun menantang: masuk 20 besar PON dan merebut medali. “Kita butuh sport dari pemerintah, khususnya Dispora dan KONI. Tapi kita juga tidak boleh hanya berharap. Harus ada kerja kolektif,” katanya lugas.

Dalam pemaparan strategisnya, PGI Sultra menetapkan lima fokus utama. Mulai dari penguatan kelembagaan hingga digitalisasi organisasi. Yang mencuat adalah komitmen membangun pembinaan usia dini, pelatihan pelatih dan wasit bersertifikat, serta peningkatan turnamen lokal yang terjadwal.

“Golf bukan lagi milik segelintir elite. Di Sultra, kita ingin menjadikannya sebagai olahraga yang ramah bagi semua kalangan, tanpa kehilangan esensi prestasinya,” ujar Ferri. Ia menepis citra eksklusif golf dan mendorong keterlibatan generasi muda melalui kemitraan sekolah dan klub.

Lebih dari itu, Rakerprov 2025 dinilai sebagai ajang refleksi, evaluasi, sekaligus penetapan haluan kebijakan yang lebih terukur. “Kami ingin rapat ini tidak menjadi seremoni. Tapi ruang terbuka untuk bicara tantangan, berbagi praktik baik, dan menyusun langkah bersama. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” katanya di hadapan pengurus PGI dari seluruh kabupaten/kota se-Sultra.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra La Ode Daerah Hidayat, Area Head Bank Mandiri Kendari Joko Krisdiantoro, Danyon 725/Woroagi Letkol Inf. Syafril, dan sejumlah perwakilan lembaga serta sponsor yang selama ini menjadi mitra PGI.

Sorotan utama datang dari catatan satu tahun terakhir: meningkatnya minat generasi muda, lahirnya komunitas golf baru di berbagai daerah, serta bertumbuhnya kolaborasi dengan sponsor dan stakeholder. Namun, tantangan tak sedikit—terbatasnya fasilitas, kesenjangan pembinaan di daerah, serta kebutuhan SDM bersertifikasi masih menjadi pekerjaan rumah.

Karena itu, PGI Sultra mengedepankan prinsip keterbukaan. Setiap daerah diminta menyampaikan laporan dan usulan program secara jujur dan objektif dalam pleno. Tujuannya, menyusun rencana kerja yang inklusif dan berakar pada kebutuhan nyata.

Di akhir sambutannya, Ferri menegaskan: “Kami ingin PGI menjadi organisasi yang profesional, akuntabel, dan berdaya saing. Dan untuk itu, kami butuh sinergi semua pihak. Golf Sultra tidak bisa besar sendiri. Tapi bersama, kita bisa menjadikannya kekuatan baru dari Bumi Anoa.”

Rakerprov ini bukan hanya tentang golf. Tapi tentang bagaimana olahraga bisa menjadi simbol kemajuan daerah—penuh semangat, menjunjung sportivitas, dan membuka ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk bersinar( Usman)