KENDARI, Kongkritsultra.com- Operasi Pekat Anoa 2025 tak main-main. Gerak cepat tim gabungan Satgas Gakkum dan Resmob Polresta Kendari berhasil membongkar sindikat pemalakan berkedok pertemanan daring yang meresahkan warga Kota Kendari.
Tiga pemuda bertampang kalem tapi bertabiat bengis ditangkap dalam penggerebekan dramatis di sebuah hotel wilayah Baruga, Kamis (1/5/2025). Ketiganya—berinisial H, ADA, dan MN—tak berkutik saat digerebek oleh Tim Resmob yang dipimpin oleh IPDA Mahdis, S.H., usai menjebak korban melalui aplikasi MiChat ujar Selasa (6/5/2025)
Dengan iming-iming pertemanan di hotel, para pelaku mengatur korban untuk datang sendiri. Namun begitu pintu kamar tertutup, badik terhunus, ancaman meluncur, dan pemerasan pun terjadi. Korban yang terjebak di ruang sempit dan berhadapan dengan senjata tajam tak berdaya, dipaksa menyerahkan harta benda di bawah tekanan.
Hasil penyelidikan menyebut, ketiga pelaku adalah residivis kambuhan yang diduga telah menjalankan modus ini berkali-kali. Mereka memanfaatkan aplikasi pertemanan sebagai senjata awal, lalu melancarkan aksi kriminal dengan cara yang licik dan terstruktur.
“Operasi Pekat Anoa 2025 tidak hanya menyasar premanisme konvensional, tapi juga kejahatan yang berkamuflase di ruang digital. Kita serius menindak semua bentuk penyakit masyarakat,” tegas IPDA Mahdis usai penangkapan.
Kini, ketiganya telah diserahkan ke Unit Reskrim Polsek Baruga untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian mengimbau warga, khususnya generasi muda, untuk tidak sembarangan menjalin pertemanan virtual tanpa verifikasi jelas. Aplikasi bisa jadi awal petaka jika digunakan oleh tangan-tangan jahat.
“Waspada dan bijak bersosial media adalah pertahanan pertama. Laporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan agar kota ini tetap aman dari preman berkedok digital,” ujar salah satu anggota Satgas.
Tiga pemuda, satu badik, dan aplikasi MiChat. Kombinasi berbahaya yang jadi catatan hitam Operasi Pekat Anoa tahun ini( Red)

