KENDARI, Kongkritsultra.com- Ketua Lembaga Pemerhati Masyarakat Sulawesi Tenggara (LPM-Sultra), Ados Nusantara, angkat bicara terkait kondisi Tambat Labuh Kendari yang semakin memprihatinkan. Ia mempertanyakan sejauh mana penanganan perkara yang sedang ditangani Polresta Kendari terkait nyaris robohnya fasilitas publik tersebut di Kecamatan Kendari Barat.

Menurut Ados, hingga kini belum ada kejelasan perkembangan kasus yang sudah cukup lama dilaporkan. Sementara itu, kondisi fisik Tambat Labuh semakin rusak dan tidak lagi dapat difungsikan sebagaimana mestinya tegas Ados Selasa (15/4/2025)

“Ironis, perkara ini mandek di Polresta Kendari. Tidak ada kejelasan proses hukumnya, dan di sisi lain, tidak ada juga upaya perbaikan dari dinas terkait. Padahal ini menyangkut fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat,” ungkap Ados dalam keterangannya kepada media.

Ia juga menyinggung soal komitmen aparat penegak hukum dan Dinas Perhubungan dalam menangani permasalahan tersebut. Menurutnya, jika memang tidak ditemukan unsur tindak pidana korupsi dalam kasus ini, maka seharusnya perbaikan sudah bisa dilakukan demi kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.

“Kalau tidak ada indikasi korupsi, maka seharusnya proses perbaikan bisa segera dilakukan. Jembatan tersebut masih dalam masa pemeliharaan selama 10 tahun. Jangan biarkan terbengkalai begitu saja, karena keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat nelayan maupun pengguna lainnya,” tegas Ados.

Ados Nusantara pun secara tegas mendesak Polresta Kendari agar segera menuntaskan proses hukum yang sedang berlangsung. Selain itu, ia juga mendorong Dinas Perhubungan untuk mengambil langkah cepat dan konkret dalam melakukan perbaikan terhadap kerusakan Tambat Labuh.

“Kami minta Polresta Kendari serius menindaklanjuti perkara ini, dan kepada Dinas Perhubungan agar tidak menunggu lebih lama lagi untuk memperbaikinya. Jangan sampai fasilitas publik seperti ini menjadi saksi bisu dari kelalaian bersama,” tutupnya( Usman)