KONSEL, Kongkritsultra.com- Aktivitas reklamasi Jetty PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) di Desa Ulusawa, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dihentikan sementara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun, penghentian ini tidak menyentuh kegiatan pengangkutan atau bongkar muat ore nikel ke tongkang yang masih berlangsung.

Koordinator Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kendari, Asep Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa penyegelan yang dilakukan tim KKP difokuskan pada aktivitas reklamasi, bukan operasional Jetty. Menurutnya, pembangunan dermaga tersebut tetap berjalan, namun pemanfaatan ruang laut harus didahului dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL).

“Yang dihentikan adalah kegiatan reklamasinya. Pemanfaatan ruang laut harus memiliki dasar dokumen PKKPRL. Setelah dokumen itu terbit, kegiatan reklamasi bisa dilanjutkan,” jelas Asep. Ia menambahkan, selama izin yang ada masih berlaku, perusahaan tetap dapat melakukan kegiatan bongkar muat di wilayah Jetty.

Dari pihak perusahaan, Humas PT GMS, Sakirman, memastikan akan mematuhi rekomendasi KKP terkait kelengkapan dokumen PKKPRL. “Apa yang menjadi rekomendasi Kementerian Kelautan dan Perikanan akan kami taati dan patuhi,” ujarnya Pada Minggu (29/9/2025)

Sebelumnya, sejumlah media melaporkan bahwa KKP menghentikan pemanfaatan ruang laut untuk reklamasi Jetty di pesisir Desa Ulusawa. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, menyatakan bahwa area seluas 2.231 hektare milik PT GMS tersebut belum memiliki dokumen PKKPRL yang menjadi persyaratan legal untuk melanjutkan reklamasi.

Dengan langkah ini, pemerintah memastikan regulasi pemanfaatan ruang laut ditegakkan tanpa mengganggu aktivitas ekonomi yang sah, sehingga perusahaan tetap bisa beroperasi selama memenuhi ketentuan yang berlaku( Usman)