KENDARI, Kongkritsultra.com- Dalam suasana yang sarat makna dan semangat kebersamaan, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Halu Oleo (UHO) mengambil sikap resmi: mendukung penuh hasil Pemilihan Rektor (Pilrek) yang menetapkan Prof. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc sebagai nakhoda baru UHO periode 2025–2029.
Deklarasi dukungan tersebut disampaikan langsung di pelataran Gedung Rektorat UHO, Selasa (24/6/2025), dalam forum terbuka yang dihadiri Presiden Mahasiswa, Ketua DPM, serta para Ketua BEM dari 14 fakultas. Momentum ini menjadi bukti nyata bahwa suara mahasiswa bersatu dalam menegaskan legitimasi hasil demokrasi kampus.
“Kami menyatakan mendukung penuh hasil Pilrek UHO dan berharap Prof. Armid membawa UHO ke arah yang lebih progresif, menuju visi besarnya: UHO Go Internasional,” ujar Nabil Al Mahmud, Presiden Mahasiswa UHO dengan penuh optimisme.
Tak hanya dukungan simbolik, KBM UHO juga menitipkan harapan substantif: peningkatan fasilitas akademik dan organisasi mahasiswa secara merata. Aspirasi ini muncul bukan dari ruang kosong, melainkan dari kesadaran kritis akan pentingnya ekosistem kampus yang sehat dan inklusif.
Nabil menambahkan, “Harapan kami sederhana tapi fundamental: keadilan fasilitas di seluruh fakultas, baik dari sisi akademik maupun kegiatan kemahasiswaan.”
Lebih dari itu, mahasiswa juga mengingatkan publik agar tidak mencederai hasil pemilihan yang telah melalui proses resmi dan mendapat pengakuan dari Kementerian.
“Jangan ada riak dari pihak luar yang mencoba memecah fokus kita sebagai sivitas akademika. Kita ingin damai, ingin melangkah ke depan,” tegasnya.
Suara senada datang dari Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Alvin Rezky Saputra. Ia menekankan bahwa proses pemilihan sudah selesai secara sah dan patut dihormati semua pihak.
“Kami imbau agar seluruh warga kampus tetap fokus membangun, tidak mudah tergiring opini liar yang tidak berbasis fakta. Proses Pilrek ini sudah berjalan lancar dan diakui kementerian,” jelas Alvin.
Dukungan mahasiswa ini menjadi semacam “tameng moral” bagi rektor terpilih, sekaligus pesan kuat bahwa legitimasi bukan hanya soal administrasi, tapi juga soal akseptabilitas publik kampus. KBM UHO telah memilih untuk berdiri di garis stabilitas, bukan keributan.
Kini, bola ada di tangan Prof. Armid. Ekspektasi mahasiswa telah diletakkan. Visi “Go Internasional” bukan lagi wacana di atas kertas, melainkan janji yang ditagih dengan kerja nyata( Red)