KOLAKA, Kongkritsultra.com- Dugaan praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi kembali mengguncang Kabupaten Kolaka. Sebuah mobil tangki berwarna biru tanpa nomor polisi dan tanpa identitas perusahaan terekam melakukan aktivitas mencurigakan di Kecamatan Samaturu. Rekaman itu kini menjadi perhatian serius LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Kolaka yang menilai operasi tersebut bukan pergerakan biasa.
DPD LSM LIRA Kolaka, Amir, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamati pola distribusi BBM di wilayah itu beberapa pekan terakhir. Ia menilai tangki biru tersebut keluar dari titik yang disebut sebagai lokasi dugaan gudang penampungan BBM ilegal. Temuan itu memperkuat dugaan adanya suplai Solar subsidi yang diduga diselundupkan dari wilayah Sulawesi Selatan melalui jalur laut, sebelum kemudian diduga dialirkan ke sejumlah perusahaan tambang di Kolaka.
Amir menilai aparat penegak hukum, khususnya Polres Kolaka, tidak boleh tinggal diam. Ia menegaskan perlunya pergerakan cepat dari unit intelijen untuk memastikan dugaan tersebut tidak semakin meluas. “Jangan sampai masyarakat yang harus desak Polda Sultra turun tangan. Ini mestinya bisa ditangani Polres lebih awal,” ujarnya dengan nada tegas Rabu (3/12/2025)
Dalam temuan LIRA, dua nama kembali mencuat sebagai figur yang diduga berada di balik rantai distribusi dugaan ilegal ini. Sosok diduga berinisial SHR disebut-sebut sebagai koordinator lapangan, sementara JS diduga berperan sebagai pemasok BBM Solar dari Sulsel, lengkap dengan jalur dan akses distribusi yang telah diatur rapi. LIRA menilai operasi ini bukan baru terjadi sekali, melainkan jaringan lama yang kembali hidup dan kini bergerak lebih agresif.
Amir menyebut kemunculan tangki tanpa identitas di jalur vital distribusi energi menjadi tanda kuat bahwa aktivitas ini dilakukan secara sistematis. Ia menduga kerugian negara bisa mencapai miliaran rupiah jika praktik tersebut dibiarkan terus berjalan, terlebih kendaraan yang digunakan tidak memenuhi standar angkutan BBM resmi dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Selain merugikan negara, jaringan ini juga dinilai merusak tata niaga energi, menciptakan persaingan tidak sehat, serta melemahkan perusahaan resmi penyalur BBM non-subsidi. “Ini transportir tanpa identitas. Seolah-olah ingin mengelabui masyarakat agar tidak terlihat. Niatan dan polanya jelas,” kata Amir.
Melihat situasi yang semakin terbuka, LSM LIRA Kolaka mendesak Kapolda Sultra segera turun tangan. Mereka meminta penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan jaringan tersebut, pengamanan terhadap mobil tangki biru yang sempat terekam, serta penelusuran sumber BBM dari Sulsel oleh Pertamina dan BPH Migas. LIRA juga menekankan perlunya pemanggilan pihak-pihak yang diduga terkait, termasuk SHR dan JS, guna membuka secara terang siapa aktor utama dalam operasi tersebut.
“Rekamannya jelas, polanya jelas, bahkan aktor-aktornya juga diduga sudah terlihat. Aparat tidak boleh ragu. Siapa pun yang terlibat harus diperiksa,” tegas Amir.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik dan pengelola mobil tangki tanpa identitas itu belum memberikan tanggapan resmi. Redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi lebih lanjut mengingat dugaan penyelundupan ini berkaitan langsung dengan kepentingan publik dan potensi kerugian negara yang besar( Man)

