KOLAKA, Kongkritsultra.com- Aktivitas di Pelabuhan Jetty TRK Site Oko-Oko tampak lebih padat dari biasanya pada Selasa (26/11/2025). Sebanyak 22 alat berat berbagai tipe diturunkan satu per satu dari kapal LCT VIVA 57, menandai gelombang investasi baru PT Tambang Rejeki Kolaka (PT TRK), anak perusahaan TRK Holding, yang kembali memperbesar skala operasi mereka di Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Informasi kedatangan armada ini dikutip di TRK Holding pada Jumat (28/11/2025).

Kapal pengangkut alat berat tersebut berangkat dari Jakarta pada 19 November 2025 dan menjadi pengapalan kedelapan dalam kurun satu tahun. Tren pengiriman yang intens ini menggambarkan percepatan ekspansi PT TRK yang tengah menyiapkan lini produksi mereka untuk menghadapi volume kerja yang terus meningkat. Armada yang dibawa masuk mencakup tiga unit crusher, enam excavator kelas berat (lima di antaranya berkapasitas PC800), sembilan wheel loader dari beberapa seri, serta empat unit pendukung berupa grader, bulldozer, dan compactor. Setiap unit diproyeksikan memperkuat operasional, baik di sektor produksi maupun handling material.

Lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan alat, kedatangan armada baru ini membawa dampak langsung bagi tenaga kerja lokal. Setiap unit alat berat setidaknya menyerap satu hingga dua personel tambahan, mulai dari operator, mekanik, hingga helper. Dengan demikian, gelombang baru perekrutan dipastikan terbuka di Kolaka. Investasi ini diposisikan tidak hanya untuk mendukung produktivitas perusahaan, tetapi juga untuk mendorong perputaran ekonomi daerah melalui peningkatan serapan tenaga kerja.

Proses kedatangan alat berat berlangsung lancar. Sehari sebelumnya, Manager Operasional PT TRK, Agung Wicaksono, memberikan arahan internal kepada tim agar seluruh proses bongkar muat berjalan aman dan efisien. Pesan singkatnya, “Semoga kegiatan besok berjalan lancar dan aman, bismillah,” menjadi penyemangat tersendiri bagi tim menjelang aktivitas besar tersebut. Setibanya kapal di Jetty TRK, proses unloading dipimpin langsung oleh Jaswar dan Ahmad Kamal selaku koordinator lapangan, dibantu tim logistik dan teknisi. Seluruh unit dikeluarkan secara bertahap dan ditempatkan pada posisi sesuai rencana operasional.

PT Tambang Rejeki Kolaka, (TRK) menegaskan bahwa pengadaan 22 alat berat ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang dibangun berdasarkan kebutuhan pasar alat berat, dukungan untuk proyek strategis berskala nasional, serta komitmen memperluas lapangan kerja melalui pemberdayaan SDM lokal. TRK Holding menyatakan siap melanjutkan investasi besar demi memperkuat struktur produksi dan mengejar target operasional 2026 yang dinilai semakin kompetitif.

Dengan tambahan armada ini, PT TRK semakin meneguhkan diri sebagai salah satu perusahaan tambang yang agresif melakukan ekspansi sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. Kapabilitas produksi yang meningkat, didukung penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, menjadi bukti bahwa investasi korporasi dapat berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi daerah(Man)