KENDARI, Kongkrisultra.com-  Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (26/8/2025), menegaskan arah besar dunia usaha daerah: membangun fondasi gizi masyarakat dan mengangkat potensi aspal Buton ke panggung nasional.

Dalam sambutannya, Tito menilai Rapimprov bukan sekadar forum organisasi, melainkan ruang penting untuk menyinergikan program kerja Kadin dengan kebijakan pemerintah. Ia memberi apresiasi pada dua gagasan prioritas Kadin Sultra, yakni Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) serta investasi pemanfaatan aspal Buton yang diyakini mampu memberi dampak luas bagi masyarakat.

“Pemerintah pusat mendukung penuh inisiatif seperti ini. Program makanan bergizi bukan hanya menjawab persoalan gizi, tetapi juga menumbuhkan lapangan kerja baru. Sedangkan aspal Buton adalah aset strategis bangsa yang perlu terus dikembangkan,” kata Mendagri.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, menjelaskan Rapimprov kali ini digelar untuk mengevaluasi perkembangan dunia usaha sekaligus menyusun program kerja ke depan. Ia menegaskan, sejak dilantik pada 2021, pihaknya rutin menggelar ekspose tahunan sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.

Anton menyoroti dua program unggulan. Pertama, Program MBG, yang selaras dengan agenda nasional pemerintahan Prabowo–Gibran. Hingga kini, Kadin Sultra telah menyiapkan 55 unit Sentra Pangan dan Gizi (SPPG), meski baru 35 unit yang diajukan. Setiap unit diperkirakan menyerap 50 tenaga kerja, sehingga berpotensi menciptakan ribuan lapangan kerja baru, sekaligus menghidupkan petani, peternak, dan nelayan melalui peningkatan permintaan pangan.

Kedua, investasi aspal Buton yang menurut Anton harus diposisikan sebagai energi strategis bangsa. Dengan cadangan yang melimpah, pengelolaan aspal Buton diyakini bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan menambah nilai ekonomi bagi daerah.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, turut hadir memberikan apresiasi. Ia menyebut Rapimprov sebagai momentum untuk memperkuat sinergi Kadin dengan pemerintah daerah, terutama dalam memperluas ruang gerak UMKM dan memperkokoh perekonomian lokal.

Rapimprov Kadin Sultra tahun ini memberi pesan kuat: dunia usaha di daerah tak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga pada pemberdayaan. Dari Kendari, gagasan tentang gizi anak bangsa dan aspal Buton mengemuka sebagai simbol arah pembangunan ekonomi Sultra ke depan( Red)