KENDARI, Kongkritpost.com- Polemik pembangunan Jembatan Lamonae di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari pihak kontraktor. Direktur Utama CV Yama Surya, Yacobus Massang, menegaskan tuduhan adanya pengerjaan asal-asalan dengan cara ditambal-tambal tidak benar. Ia memastikan seluruh proses pekerjaan mengacu pada spesifikasi teknis dan perencanaan yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran.
“Kalau ada yang bilang jembatan ini ditambal-tambal, itu tidak betul. Yang dimaksud tambalan hanyalah bagian dari perapian bekas papan cetakan saat pengecoran. Intinya, semua tetap berpatokan pada SOP dan gambar desain. Bukti dokumentasi lengkap kami miliki,” ujar Yacobus, Jumat (22/8/2025).
Ia menjelaskan, pembangunan jembatan dengan bentangan 14 meter tersebut dimulai sejak 22 April 2025 dan dijadwalkan selesai pada 22 Oktober 2025. Namun, pekerjaan berhasil dirampungkan lebih cepat dan telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Meski demikian, proyek masih dalam masa pemeliharaan selama 180 hari, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
“Risiko membangun jembatan berbeda dengan membangun jalan. Kalau ada kerusakan, tidak bisa ditambal begitu saja, melainkan harus dibongkar total. Jadi sangat tidak masuk akal bila ada yang menuduh asal tambal,” tegasnya.
Menurut Yacobus, seluruh material yang digunakan dipilih dengan ketat demi menjaga mutu konstruksi. Pasir didatangkan dari Asera, sementara material lainnya diambil dari lokasi berbeda meskipun membutuhkan biaya tambahan. Hal itu, katanya, untuk memastikan kualitas sesuai standar.
Saat ini, jembatan sudah dimanfaatkan masyarakat dan dilalui kendaraan angkutan sawit maupun bahan kebutuhan lain tanpa kendala. Karena itu, ia menyayangkan adanya tuduhan sepihak yang dinilainya menyesatkan.
“Silakan lihat langsung di lapangan. Kami sudah berpengalaman membangun jembatan, dan tidak ada satupun yang ditambal-tambal. Semua murni melalui proses tender resmi dengan anggaran sekitar Rp3,058 miliar dari APBD Konawe Utara tahun 2025,” ungkap Yacobus.
Ia juga membantah keras adanya tudingan keterlibatan oknum anggota DPRD dalam pengerjaan proyek. Menurutnya, semua berjalan sesuai prosedur dan diawasi ketat hingga tahap akhir( Usman)

