KONAWE, Kongkritsultra.com- Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook memicu perhatian publik setelah memperlihatkan keluhan warga terkait debu dari aktivitas pabrik pengolahan beton atau batching plant di Desa Anggopiu, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe. Rekaman berdurasi 5 menit 22 detik itu diunggah oleh pengguna akun bernama Ahmad Daranga, Sabtu (16/8/2025).
Dalam video tersebut, Ahmad terlihat mendatangi langsung area pabrik dan menyoroti minimnya pengamanan di sisi pabrik yang berbatasan dengan pemukiman warga. Dengan nada prihatin, ia mempertanyakan mengapa tidak ada pagar pembatas yang layak untuk menahan debu material agar tidak menyebar ke lingkungan sekitar.
“Siapakah pimpinannya ini? Kenapa tidak dipagar sampai di sebelah? Masyarakat ini banyak di sana, kita sudah rasakan debunya ini,” ucap Ahmad dalam rekaman itu. Ia juga mengaku mulai merasakan dampak kesehatan akibat paparan debu. “Debunya ini sampai ke sana, saya mulai sakit-sakit ini saya rasakan,” tambahnya.
Dari tayangan video, aktivitas pabrik tampak berjalan normal. Sebuah bulldozer terlihat meratakan material pasir dan kerikil, sementara beberapa truk molen terparkir dengan pekerja yang lalu lalang. Kondisi ini memperkuat keluhan bahwa debu produksi tidak hanya berhenti di area pabrik, tetapi menyebar ke wilayah pemukiman sekitar.
Pabrik batching plant tersebut berada di jalur strategis poros Unaaha–Kolaka, tepat di Desa Anggopiu, Kecamatan Uepai. Letaknya mudah dikenali karena berada dekat tugu batas kota menuju Bendung Wawotobi. Dari sisi jalan utama, sebagian aktivitas memang ditutup pagar seng berwarna biru. Namun, keluhan warga menunjukkan perlindungan di area lain, khususnya yang berbatasan dengan rumah penduduk, masih belum memadai.
Unggahan video itu memantik berbagai komentar dari warganet. Sebagian besar menyoroti pentingnya standar operasional pabrik yang lebih ketat serta tanggung jawab pengelola terhadap lingkungan sekitar. Hingga kini, pihak manajemen pabrik maupun instansi pemerintah terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai keluhan warga tersebut(Usman)

