KENDARI, Kongkritsultra.com– Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, melontarkan peringatan tegas kepada seluruh pelaksana dan pendamping Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Sulawesi Tenggara. Dalam kegiatan sosialisasi dan penandatanganan pakta integritas yang digelar di Hotel Claro Kendari, Jumat (1/8/2025), Ridwan Bae menekankan agar program tersebut dijalankan dengan penuh integritas, tanpa pungutan liar, dan berorientasi pada kepentingan petani.

“Ini program rakyat. Bukan ruang untuk pungli. Jangan ada pungutan dengan alasan apa pun yang mengatasnamakan pihak mana pun,” ujar Ridwan di hadapan sekitar 250 kepala desa peserta kegiatan. Menurutnya, P3-TGAI adalah program strategis yang sejalan dengan visi Nawacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam membangun desa, memperkuat infrastruktur, dan memuliakan petani sebagai pilar ketahanan pangan nasional.
Ridwan mengingatkan bahwa kualitas pekerjaan dan kesesuaian volume harus menjadi prioritas utama, disertai kecepatan dan ketepatan waktu pelaksanaan. “Kita tidak boleh main-main. Ini uang negara, untuk rakyat, harus dipertanggungjawabkan secara teknis dan moral,” tegasnya.

Efek Ganda Program P3-TGAI
P3-TGAI sendiri menyasar rehabilitasi jaringan irigasi tersier di kawasan pedesaan dengan pendekatan padat karya tunai, memberi dampak langsung pada ketersediaan lapangan kerja, perputaran ekonomi desa, serta efisiensi pengelolaan air pertanian. Perbaikan irigasi akan mempercepat masa tanam, meningkatkan hasil panen, dan menekan biaya produksi petani.
Tak hanya infrastruktur, program ini juga memperkuat kelembagaan petani lewat kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebagai pengelola teknis di tingkat akar rumput.
“Program ini bukan semata bangun saluran air. Tapi ini adalah upaya membangun ekosistem pertanian desa yang kuat, berdaulat, dan berdaya saing. Petani tidak boleh hanya jadi objek pembangunan, mereka harus kita posisikan sebagai subjek sekaligus mitra,” papar legislator asal Sulawesi Tenggara itu.
Ajak Pemerintah Daerah Kawal Program
Dalam forum yang sama, Ridwan juga mengajak jajaran pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kecamatan agar tidak bersikap pasif terhadap implementasi program ini. “Jangan lepas tangan. Mari kita kawal bersama. Ini bukan proyek elite. Ini program strategis yang dampaknya langsung dirasakan rakyat desa,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Ridwan optimistis bahwa pelaksanaan P3-TGAI di Sulawesi Tenggara akan menjadi contoh nasional dalam pengelolaan irigasi partisipatif yang akuntabel.
Ia menutup dengan harapan bahwa seluruh pihak menjadikan momentum ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata untuk menghapus praktik korupsi mikro yang kerap menggerogoti program desa.
“Kalau kita bisa menjaga amanah ini, saya yakin Sultra akan jadi lumbung pangan yang kuat dan mandiri di Indonesia timur,” pungkasnya( Red)

