KENDARI, Kongkritsultra,com-Suasana akademik di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mendadak dikejutkan oleh insiden pencurian sepeda motor yang menimpa salah seorang mahasiswi, Andini, Selasa (22/7/2024). Peristiwa ini menyisakan tanda tanya besar soal sistem keamanan lingkungan kampus yang seharusnya menjadi zona nyaman bagi mahasiswa menimba ilmu.

Andini datang seperti biasa ke kampus sekitar pukul 14.00 WITA. Ia memarkir motor matiknya di pelataran antara Gedung FKIP dan PGSD — lokasi yang kerap dipenuhi kendaraan mahasiswa lainnya. Sejauh pengamatannya, tak ada yang mencurigakan. Ia pun langsung menuju lantai dua Gedung H untuk mengikuti perkuliahan.

“Ketika istirahat Magrib, saya dan teman-teman keluar menuju masjid. Motor saya masih di tempat, bahkan saya sempat cek kuncinya, setangnya juga terkunci,” ujar Andini, menceritakan kronologi kehilangan itu.

Namun, harapan pulang dengan tenang usai perkuliahan Isya pupus. Saat kembali ke tempat parkir, motornya telah raib. Tidak ada saksi mata, tidak ada jejak, hanya ruang hampa dan perasaan kehilangan yang tersisa.

Andini langsung melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. Meski berharap motornya segera ditemukan, ia mengaku trauma dan kecewa. Lebih dari sekadar kehilangan benda, insiden ini juga mengganggu rutinitas akademiknya.

“Sekarang kuliah saya terhambat. Harus cari biaya lagi untuk transportasi. Kampus harusnya bisa menjamin minimal keamanan kendaraan kami,” keluhnya lirih.

Kejadian ini menambah deret keluhan mahasiswa yang sebelumnya juga mempertanyakan sistem pengawasan parkir kampus. Minimnya kamera pengawas, tidak adanya penjaga tetap di titik-titik rawan, serta kurangnya penerangan di area parkir jadi sorotan utama.

Peristiwa ini seolah menyadarkan kembali bahwa ruang edukasi tak hanya soal kelas dan dosen, tetapi juga rasa aman yang mendasar.

Kini, para mahasiswa menanti respons tegas dari pihak kampus. Bukan sekadar imbauan, tapi kebijakan nyata demi mencegah korban berikutnya( Eros)