KONAWE, Kongkritsultra.com-Perusahaan tambang nikel, PT Modern Cahaya Makmur (MCM), yang beroperasi di wilayah Puriala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, angkat bicara menyikapi kabar yang mengaitkan mereka dengan hilangnya plang milik Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra. Melalui pernyataan resminya, perusahaan menyampaikan bantahan keras dan menegaskan bahwa insiden tersebut sama sekali tidak melibatkan pihaknya.
Humas PT MCM, Dedi, S.T., mengklarifikasi bahwa perusahaan tidak memiliki keterlibatan apapun dalam pencabutan plang tersebut. Ia menyayangkan berkembangnya opini publik yang cenderung menyudutkan tanpa dasar yang jelas.
“Kami dari PT MCM menyatakan tidak mengetahui sama sekali terkait pencabutan plang tersebut. Itu bukan tindakan dari perusahaan. Kami selalu bekerja sesuai dengan regulasi dan berkomitmen penuh terhadap kepatuhan hukum,” ujar Dedi kepada awak media, Rabu (28/5/2025)
Ia menambahkan bahwa pihak perusahaan secara konsisten menjalankan praktik tambang yang bertanggung jawab, termasuk dalam pemenuhan kewajiban administratif dan lingkungan.
“Sejak awal, kami menjunjung tinggi integritas. Segala kewajiban perusahaan, baik secara administratif maupun teknis, kami penuhi sesuai arahan regulator. Maka sangat disayangkan jika muncul tudingan yang tidak berdasar,” imbuhnya.
Terkait hilangnya plang tersebut, Dedi menyebut kemungkinan adanya pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan menyerukan agar masalah ini diserahkan kepada pihak yang berwenang.
“Kami menduga ada oknum tertentu yang bermain. Maka biarlah aparat atau dinas terkait menelusuri dan mengungkap siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab. Perusahaan tentu siap bekerja sama jika diperlukan,” jelasnya.
Pihak PT MCM berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesimpangsiuran informasi dan menekan munculnya prasangka yang berpotensi mencemarkan nama baik perusahaan.
Hingga kini, insiden hilangnya plang tersebut masih dalam tahap penelusuran oleh pihak terkait. Pemerintah daerah maupun institusi teknis diharapkan dapat segera mengungkap siapa dalang di balik hilangnya aset penanda itu, guna mencegah kegaduhan informasi dan menjaga iklim kondusif di tengah masyarakat( Man)